Tags

, , , , ,

Perpustakaan Jalanan

Satu saat di bulan Agustus 2016 saat menelusuri jalan di kota Williamston Michigan, saya melihat sebuah kotak buku di pinggir jalan. Kotak ini berisi beberapa buku dan bertuliskan Little Free Library. Saya berhenti sejenak dan membaca keterangan yang ada di kotak tersebut.

Ah, rupanya ini adalah kotak untuk buku yang diperuntukkan sebagai perpustakaan jalanan. Ini adalah perpustakaan yang disponsori oleh suatu badan atau gerakan dan dikelola oleh siapa saja yang berkepentingan di sekitarnya. Siapa saja bisa menaruh bukunya di dalam kotak tersebut untuk dibaca siapa saja yang mau membaca.

Semua pemangku kepentingan diharapkan ikut menjaga kotak berserta isinya dan juga melanggengkan peruntukannya. Buku yang tersedia untuk semua umur, ada yang untuk anak-anak dan ada juga yang untuk dewasa.

Kotak buku ini tidak hanya dibangun sendirian, tetapi juga dilengkapi dengan kursi di sekitarnya sehingga bagi yang berminat membaca dapat membaca di tempat sambil menikmati alam sekitar. Walaupun sang kotak buku berada di sisi jalan raya tetapi situasi dan kondisi sangat mendukung untuk tetap merasa santai di lokasi ini.

Kegiatan perpustakaan jalanan ini mempunyai kendala yang cukup banyak, antara lain adalah vandalism. Walaupun di negeri maju, tetap saja ada orang iseng (atau brengsek?) yang merusak kotak buku ini. Tetapi salutnya adalah usaha ini tetap dilanjutkan terus oleh sponsor dan penduduk sekitarnya.

Alhamdulillah, hari ini saya membaca adanya gerakan perpustakaan jalanan yang dimulai secara masif di Provinsi Jawa Barat. Dari akun instagram kang Emil, Gubernur Jawa Barat, diterangkan mengenai kolecer (Kotak Literasi Cerdas) yang akan diadakan di seluruh Jawa Barat.

Suatu kegiatan besar untuk mencerdaskan bangsa dan dimulai dari kembali memperbanyak membaca buku, bukan hanya melalui gawai (gadget) tetapi langsung pada lembar kertas tercetak. Saya merasa ini gerakan yang hebat dengan tantangan yang luar biasa. Tapi memang semua hal besar itu harus dimulai untuk mewujudkannya. Saya mendukung sepenuhnya usaha Kang Emil ini.